Pada saat ini, etika dalam masyarakat
sangat sering dilupakan terutama di kalangan remaja. Banyaknya
perilaku-perilaku remaja yang sangat jauh dengan etika masyarakat Indonesia
pada umumnya seperti berkata kasar dengan orang yang lebih dewasa seperti orang
tua, memakai pakaian yang tidak senonoh, berkata kotor, dan lain
sebagainya. Etika, peradaban, dan
Estetika saling berhubungan satu sama lain dan tidak dapat dipisahkan, pada
artikel kali ini, saya akan membahas tentang Etika, Peradaban, dan Estetika, Hubungan
diantara ketiganya sehingga tidak dapat dipisahkan dan saling mempengaruhi dan
Upaya yang dilakukan agar dapat mengembalikan Etika Bangsa Indonesia yang
sering dilupakan.
A. ETIKA
1.
Pengertian Etika
Dalam kehidupan sosial bermasyarakat,
diperlukan adanya tata aturan dalam perilaku dan berkata agar sesuai dengan apa
yang diinginkan dan dianggap benar oleh masyarakat itu sendiri. Etika berasal
dari Bahasa Yunani “Ethos” yang berarti Adat atau Kebiasaan; watak; kesusilaan;
sikap; cara berpikir; akhlak. Berikut ini merupakan pengertian Etika menurut
para Ahli :
- DR. James J. Spillane SJ : Etika ialah mempertimbangkan atau memperhatikan tingkah laku manusia dalam mengambi suatu keputusan yang berkaitan dengan moral. Etika lebih mengarah pada penggunaan akal budi manusia dengan objektivitas untuk menentukan benar atau salahnya serta tingkah laku seseorang kepada orang lain.
- H. A. Mustafa Mengungkapkan etika sebagai ilmu yang menyelidiki terhadap perilaku mana yang baik dan yang buruk dan juga dengan memperhatikan perbuatan manusia sejauh apa yang telah diketahui oleh akal pikiran.
- Aristoteles Mengemukakan etika kedalam dua pengertian yakni: Terminius Technicus & Manner and Custom. Terminius Technicus ialah etika dipelajari sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari suatu problema tindakan atau perbuatan manusia. Sedangkan yang kedua yaitu, manner and custom ialah suatu pembahasan etika yang terkait dengan tata cara & adat kebiasaan yang melekat dalam kodrat manusia (in herent in human nature) yang sangat terikat dengan arti “baik & buruk” suatu perilaku, tingkah laku atau perbuatan manusia.
- Maryani dan Ludigdo Mengemukakan etika sebagai seperangkat norma, aturan atau pedoman yang mengatur segala perilaku manusia, baik yang harus dilakukan dan yang harus ditinggalkan yang dianut oleh sekelompok masyarakat atau segolongan masyarakat.
Dari pendapat ahli diatas kita dapat mengambil
kesimpulan bahwa Etika adalah Nilai dan Norma moral atau aturan yang mengatur segala perilaku atau perbuatan
manusia, apa yang harus dilakukan dan apa yang tidak harus dilakukan.
Etika berhubungan dengan nilai,
norma, dan adat yang berkembang di masyarakat itu sendiri. Berikut ini adalah
pengertian dari Nilai, Norma, dan Adat :
· Nilai atau Nilai Sosial adalah kumpulan sikap perasaan ataupun anggapan terhadap
sesuatu hal mengenai baik atau buruk, benar atau salah, patut atau tidak, mulia
atau hina, penting atau tidak penting yang diakui oleh suatu kelompok
masyarakat tertentu.
· Norma Sosial adalah ukuran yang digunakan oleh masyarakat untuk mengukur apakah
tindakan yang dilakukan baik, wajar, dan dapat diterima atau tindakan tersebut
tidak wajar dan tidak dapat diterima oleh masyarakat.
· Adat adalah
gagasan kebudayaan yang terdiri dari nilai-nilai kebudayaan, norma, kebiasaan, kelembagaan,
dan hukum adat yang lazim dilakukan di suatu daerah, apabila adat ini tidak
dilaksanakan akan terjadi kerancuan yang menimbulkan sanksi tak tertulis oleh
masyarakat setempat terhadap pelaku yang dianggap menyimpang
Jadi, antara Nilai, Norma, dan Adat juga tidak dapat
dipisahkan. Norma dibangun dengan didasari oleh nilai sosial dan norma
diciptakan untuk mempertahankan nilai sosial. Sedangkan adat merupakan
kebudayaan suatu daerah yang memiliki ciri khas dari nilai dan norma dari adat
itu sendiri. Tentunya Adat masyarakat belahan Timur Bumi ini memiliki perbedaan
dengan adat masyarakat di belahan Barat Bumi. Mungkin sesuatu dianggap wajar
oleh sekelompok masyarakat akan tetapi bisa jadi dianggap buruk atau tidak wajar
bagi suatu kelompok masyarakat lainnya.
2.
Macam-Macam Etika
Etika
dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu :
a) Etika sebagai Ilmu, merupakan kumpulan tentang
kebajikan, tentang penilaian terhadap perbuatan seseorang
b) Etika sebagai Perbuatan, merupakan perbuatan kebajikan,
misalkan seseorang dikatakan etis jika orang tersebut telah berbuat kebajikan
c) Etika sebagai Filsafat, merupakan filsafat yang mempelajari
pandangan, persoalan-persoalan yang berhubungan dengan masalah kesusilaan
3.
Penyebab Memudarnya Etika dalam
Masyarakat
Terdapat beberapa faktor penyebab menurunnya atau memudarnya
Etika Masyarakat, yaitu :
·
Longgarnya
Pengangan dan Kurangnya Pendidikan terhadap Agama
· Kurangnya
Pembinaan Moral oleh Orang Tua, Guru, ataupun Masyarakat sekitar Individu
tersebut
· Budaya
yang Matrialistis (menyukai uang dan kekayaan), Hedonistis (menganggap
kesenangan dan kenikmatan materi sebagai tujuan utama hidup), dan Sekularis
(menghendaki agar kesusilaan dan budi pekerti tidak didasarkan pada ajaran
agama)
·
Himpitan
Ekonomi sehingga timbulnya kriminalitas dan perilaku negatif lainnya
· Pengaruh
Budaya Barat yang bagi mereka dianggap wajar sedangkan bagi Budaya kita belum
tentu wajar
B. PERADABAN
1.
Pengertian Peradaban
Peradaban berasal dari
kata adab, yang dapat diartikan sopan, berbudi pekerti, luhur, mulia, berakhlak,
yang semuanya menunjuk pada sifat yang tinggi dan mulia. Istilah peradaban
dalam bahasa inggris disebut Civilization. Istilah peradaban sering dipakai
untuk menunjukkan pendapat dan penilaian kita terhadap perkembangan kebudayaan.
Definisi peradaban menurut para ahli adalah :
· Kontjaranigrat (1990 : 182) menyatakan peradaban untuk menyebut bagian dan unsur
kebudayaan yang halus, maju, dan indah seperti misalnya kesenian, ilmu
pengetahuan, adat sopan santun pergaulan, kepandaian menulis, organisasi
kenegaraan, kebudayaan yang mempunyai system teknologi dan masyarakat kota yang
maju dan kompleks.
· Ibnu Khaldun (1332-1406 M) melihat peradaban sebagai organisasi sosial manusia,
kelanjutan dari proses tamaddun (semacam urbanisasi), lewat ashabiyah (group
feeling), merupakan keseluruhan kompleksitas produk pikiran kelompok manusia
yang mengatasi negara, ras, suku, atau agama, yang membedakannya dari yang
lain, tetapi tidak monolitik dengan sendirinya.
· Prof. Dr. Nurcholis Madjid ( Islam Dan Pluralism ) civilization (peradaban) merupakan
prinsip – prinsip yang di buat bersama oleh mansyarakat, dan menjadi hukum yang
di tunduki secara bersama pula.
Berdasarkan pendapat ahli diatas, dapat diambil kesimpulan
bahwa peradaban merupakan perilaku budaya sopan dan santun, budi pekerti yang
luhur, serta akhlak yang mulia, sehingga dapat dinilai apakah individu atau
sekelompok masyarakat atau bangsa tersebut memiliki peradaban dan kebudayaan
yang tinggi atau tidak.
2.
Peradaban Termasuk Kebudayaan
Peradaban merupakan bagian dari unsur
kebudayaan yang halus, maju, dan indah seperti misalnya kesenian, ilmu pengetahuan,
adat sopan santun pergaulan, kepandaian menulis, organisasikenegaraan,
kebudayaan yang mempunyai system teknologi dan masyarakat kota yang maju dan
kompleks. Peradaban yang merupakan bagian dari kebudayaan haruslah dipandang
sebagai acuan terwujudnya kebudayaan yang tinggi. Tinggi rendahnya peradaban
suatu bangsa sangat dipengaruhi oleh faktor: Pendidikan, Kemajuan teknologi
dan, Ilmu pengetahuan.
Dengan demikian, apabila suatu negara
memiliki masyarakat dengan akhlak yang mulia, berbudi luhur, memiliki sopan dan
santun, memiliki ilmu pengetahuan dan maju dalam IPTEK, maka dapat dikatakan
bahwa negara tersebut memiliki peradaban yang tinggi sehingga negara tersebut
juga memiliki kebudayaan yang tinggi.
Peradaban menurut Budaya Barat lebih
mengutamakan unsur akal (tingkat berfikir), sedangkan peradaban menurut Budaya
Timur lebih mengutamakan unsur nurani (perasaan, estetis). Dengan demikian di
kalangan orang Barat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi lebih dulu unggul
dibandingkan dengan orang timur. Di kalangan orang Timur, hati nurani
(perasaan) lebih diutamakan dari pada akal (ratio). Benar menurut akal, belum
tentu baik dan belum tentu sesuai dengan hati nurani.
C. ESTETIKA
1.
Pengertian Estetika
Estetika menurut arti etimologis, adalah teori tentang ilmu
penginderaan. Penerapan panca indra sebagai titik tolak dari pembahasan
Estetika didasarkan pada asumsi bahwa timbulnya rasa keindahan itu pada awalnya
melalui rangsangan panca indra. Berikut ini merupakan definisi seni menurut
para ahli :
· Luis O. Kattoff : Cabang filsafat yang membicarakan definisi, susunan dan peranan
keindahan, khususnya di dalam seni.
· Dictionary of Philosophy (dagobert D. Runes) : Cabang filsafat yang berhubungan
dengan keindahan atau hal yang indah, khusunya dalam seni serta citarasa dan
ukuran-ukuran nilai baku dalam menilai seni.
· The Encyclopedia of Philosophy : Estetik adalah cabang Filsafat yang bertalian dengan
penguraian pengertian-pengertian dan pemecahan persoalan-persoalan yang timbul
bilamana seseorang merenungkan tentang benda-benda estetis. Pada gilirannya
benda-benda estetis adalah semua benda yang tekena oleh pengalaman estetis;
dengan demikian hanyalah setelah pengemalan estetis dapat secukupnya dinyarakan
ciri-ciri bisalah seseorang menentukan batasnya golongan benda-benda estetis
tersebut.
· William Halverson : Cabang filsafat (axciology)yang bertalian dengan sifat dasa dari
nilai-nilai non-moral khususnya keindahan dan nilai-nilai lainya apapun yang
mempunyai sangkutan istimewa dengan seni.
· Van meter Ames (Collier's Encyclopedia) : Penelaahan tentang apa yang
tersangkut dalam penciptaan, penghargaan dan kritik seni, dalam ubungan seni
dengan peranan yang berubah dari sei dalam suatu dunia pancaroba.
Jadi, berdasarkan dari pendapat ahli
diatas, Estetika adalah Pengamatan serta penilaian atau pengapresiasian seseorang
terhadap suatu keindahan atau sesuatu yang dianggap indah, biasanya pada objek
estetik seperti seni.
2. Keindahan Moral dan Keindahan Intelektual
Terdapat banyak keindahan di dunia ini, dari keindahan
tersebut maka mansia dapat mengapresiasikannya menjadi suatu “nilai”. Keindahan
dapat diwujudkan menjadi Keindahan Alam, Keindahan Seni, Keindahan Moral,
Keindahan Intelektual, Keindahan Absolut (mutlak). Saya akan memberi penjelasan
mengenai Keindahan Moral dan Keindahan Intelektual yang memiliki hubungan
dengan pembahasan diatas.
Keindahan Moral terdapat pada Ide Kebaikan, menurut Plato tingkah laku yang
baik atau moral yang baik berarti memiliki watak yang indah dan hukum yang
indah pula
Keindahan Intelektual terdapat pada Ilmu dan Pikiran yang Indah, serta
Kebajikan yang indah, serta Adat Istiadat yang indah.
D. HUBUNGAN ETIKA, PERADABAN, DAN ESTETIKA
Etika, Peradaban, dan Estetika saling
berhubungan dan mempengaruhi satu sama lain. Seperti yang sudah dijelaskan,
etika merupakan nilai , norma atau aturan yang mengatur tingkah laku seseorang
agar dapat diterima oleh masyarakat setempat. Etika termasuk ke dalam suatu
peradaban, hal ini dikarenakan etika juga mengajarkan perilaku sopan dan
santun, berbudi luhur, dan berakhlak mulia pada suatu Individu. Apabila suatu
individu atau kelompok memiliki Etika yang baik maka individu dan kelompok
masyarakat tersebut memiliki peradaban yang tinggi. Peradaban yang tinggi
menunjukkan kebudayaan yang tinggi di suatu negara.
Estetika secara singkat merupakan pengamatan
dan penilaian terhadap suatu keindahan. Tingkah laku yang baik (perilaku
kebajikan), sopan dan santun, memiliki moral yang baik dan ilmu pengetahuan
merupakan keindahan moral dan keindahan intelektual. Apabila dilihat kembali,
maka kedua keindahan tersebut termasuk ke dalam etika dan etika termasuk juga
kedalam peradaban. Hubungan estetika disini adalah perilaku seseorang ketika
menilai suatu keindahan (keindahan dalam arti disini adalah keindahan moral dan
keindahan intelektual), sehingga individu dapat menilai ‘keindahan’ seseorang,
apakah baik atau tidak.
E. UPAYA YANG DILAKUKAN UNTUK MEMPERBAIKI ETIKA DAN MORAL SEHINGGA DAPAT
MENINGKATKAN PERADABAN
a) Menghindari salah pergaulan,
pandai-pandailah dalam memilih teman dekat. Karena pergaulan akan sangat
berpengaruh terhadap etika, moral, dan kepribadian seseorang
b) Memperluas wawasan dan pengetahuan baik
ilmu pengetahuan dan teknologi maupun pendidikan agama.
c) Mengikuti pembinaan moral dan akhlak
d) Mengikuti kegiatan positif
e) Meningkatkan iman dan takwa dengan
lebih banyak beribadah dan mendekatkan diri dengan Yang Maha Kuasa, selalu
bersyukur dan bersabar
Komentar
Posting Komentar