Pengertian Harapan
Harapan
berasal dari kata harap, artinya keinginan supaya sesuatu terjadi. Setiap
manusia mempunyai harapan . manusia yang tanpa harapan, berarti manusia itu tak
dapat diharapkan lagi atau mati dalam hidup. Orang yang akan meninggal sekalipun
mempunyai harapan, biasanya berupa pesan-pesan kepada ahli waris.
Harapan tersebut tergantung pada pengetahuan,
pengalaman, lingkungan hidup, dan kemampuan masing-masing. Misalnya Budi hanya mampu mandapat ranking 6,
tetapi ia berharap ingin mendapat ranking 1. Seorang yang mempunyai harapan
seperti ini dalam oribahasa disebut “Si pungguk merindukan bulan”.
Berhasil
atau tidaknya harapan itu tergantung pada usaha orang yang mempunyai harapan.
Misalnya Pak Andi ingin memiliki mobil, tetapi ia malah bekerja. Alhasil ia
tidak akan pernah bisa memiliki mobil yang ia inginkan.
Penyebab Manusia Mempunyau
Harapan
Manusia
lahir ke dunia sudah menjadi kodratnya sebagai makhluk social. Ketika manusia
itu lahir, dunia langsung menyambu manusia itu dengan pergaulan hidup.
Pergaulan hidup itu muncul dari lingkunagn keluarga dan anggota masyarakat
tempat ia berada. Dari pergaulan hidup itu pula manusia memiliki harapan. Ada hal yang mendorog manusia bergaul dengan
manusia lain, yaitu :
1. Dorongan
Kodrat
Kodrat ialah sifat,
keadaan, atau pcmbawaan alamiah yang sudah terjelma dalam diri manusia sejak
manusia itu diciptakan oleh Tuhan. Misalnya menangis, bergembira, berpikir,
berjalan, berkata, mempunyai keturunan dan sebagainya. Setiap manusia mempunyai
kemampuan untuk itu semua.
Dorongan kodrat
menyebabkan manusia mempunyai keinginan atau harapan, misalnya menangis, tertawa,
bergembira, dan sebagainya. Seperti halnya orang yang menonton pertunjukan
lawak, mereka ingin tertawa, pelawak juga mengharapkan agar penonton tertawa terbahak-bahak.
Apabila penonton tidak tertawa, harapan kedua belah pihak gagal, justru sedihlah mereka.
2. Dorongan
Kebutuhan Hidup
Sudah kodrat pula bahwa
manusia mempunyai bermacam-macam kebutuhan hidup. Kebutuhan hidup itu
pada garis besamya dapat dibedakan atas : kebutuhan jasmani dan kebutuhan
rohani. Kebutuhan jasmaniah misalnya ; makan, minum, pakaian, rumah (sandang,
pangan, dan papan), ketenangan, hiburan, dan keberhasilan. Untuk memenuhi semua
kebutuhan itu manusia bekerja sama dengan manusia lain. Hal ini disebabkan,
kemampuan manusia sangat terbatas, baik kemampuan fisik/jasmaniah maupun
kemampuan berpikimya.
Dengan adanya dorongan
kodrat dan dorongan kebutuhan hidup itu maka manusia mempunyai harapan. Pada
hakekatnya harapan itu adalah keinginan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Persamaan harapan dan cita-cita
Harapan berasal dari kata harap yang berarti keinginan
supaya sesuatu terjadi; sehingga harapan berarti sesuatu yang diinginkan dapat
terjadi. Dengan demikian harapan menyangkut masa depan.
Harapan harus berdasarkan kepercayaan, baik kepercayaan pada
diri sendiri, maupun kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Agar harapan
terwujud, maka perlu usaha dengan sungguh-sungguh. Manusia wajib selalu berdoa.
Karena usaha dan doa merupakan sarana terkabulnya harapan.
Cita-cita merupakan Impian yang disertai dengan tindakan dan
juga diberikan batas waktu. Jadi kalau kita bermimpi untuk menjadi interpreneur
yang sukses, harus disertai dengan tindakan jangan cuma berandai-andai saja. Cita-cita
yang baik adalah cita-cita yang dapat dicapai melalui kerja keras, kreativitas,
inovasi, dukungan orang lain dan sebagainya. Khayalan hasil melamun cenderung
tidak logis dan bersifat mubazir karena banyak waktu yang terbuang untuk
menghayal yang tidak-tidak.
Bila dibandingkan dengan cita-cita, maka harapan mengandung
pengertian tidak terlalu muluk, sedangkan cita-cita pada umumnya perlu setinggi
bintang. Antara harapan dan cita-cita terdapat persamaan yaitu: keduanya
menyangkut masa depan karena belum terwujud, pada umumnya dengan cita-cita
maupun harapan orang menginginkan hal yang lebih baik atau meningkat.
Sumber : Buku Ajar Ilmu Budaya Dasar Karangan Nirwan Ahmad Arsuka Buku IBD karangan Widyo Nugroho dan Achmad Muchji
Sumber : Buku Ajar Ilmu Budaya Dasar Karangan Nirwan Ahmad Arsuka Buku IBD karangan Widyo Nugroho dan Achmad Muchji
Komentar
Posting Komentar