Demografi Indonesia
Peredaman
pertumbuhan penduduk yang disebabkan oleh penurunan tingkat kesuburan dapat
membantu menstimulasi sebuah perubahan signifikan pada distribusi usia penduduk
terhadap mereka yang masih dalam usia kerja. Mungkin saja ini disebabkan oleh hal-hal
seperti semakin mudahnya akses mendapatkan alat-alat kontrasepsi, pendapatan
yang lebih tinggi, urbanisasi dan tingkat pendidikan yang lebih tinggi untuk
wanita. Perubahan ini dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi karena penduduk
usia kerja pun bertambah sementara jumlah (relatif) anak yang masih bergantung
pada orang-tua berkurang. Proses ini dapat dianggap sebagai serangkaian
gelombang.
1. Gelombang demografi
pertama adalah ketika penduduk usia kerja mulai bekerja sehingga produksi
pun menjadi meningkat sehingga pendapatan menjadi lebih tinggi, rumah tangga
akan mengonsumsi produk lebih banyak lagi, lebih banyak menabung karena jumlah
anak yang bergantung pada orang-tua berkurang sehingga tingkat investasi
bertambah dan pada akhirnya akan meningkatkan produksi perokonomian.
2. Gelombang
demografi yang kedua terjadi ketika sebagian besar penduduk usia kerja
mendekati masa pensiun dan mulai menabung dan berinvestasi untuk hari tua.
Dengan demikian, hasil peningkatan akumulasi modal tersebut mendorong
pertumbuhan ekonomi lebih lanjut. Setelah tahap ini akan terjadi keprihatinan
ekonomi karena adanya stagnasi pertumbuhan penduduk dan populasi manula yang
meningkat.
Penduduk Indonesia
Dengan total
populasi sekitar 250 juta penduduk, Indonesia adalah negara berpenduduk
terpadat nomor empat di dunia. Komposisi etnis di Indonesia amat bervariasi
karena negeri ini memiliki ratusan ragam suku dan budaya. Meskipun demikian,
lebih dari separuh jumlah penduduk Indonesia didominasi oleh dua suku terbesar.
Dua suku terbesar
ini adalah Jawa (41%) dan suku Sunda (15%) yang mencakup sekitar enam puluh
persen dari total populasi Indonesia. Jika digabungkan dengan pulau Sumatra,
jumlahnya menjadi 80 persen total populasi. Ini adalah indikasi bahwa konsentrasi
populasi terpenting berada di wilayah barat Indonesia. Propinsi paling padat
adalah Jawa Barat (lebih dari 43 juta penduduk), sementara populasi paling
lengang adalah propinsi Papua Barat di wilayah Indonesia Timur (dengan populasi
hanya sekitar 761,000 jiwa).
Lima
Propinsi dengan Populasi Tertinggi (dalam jutaan)
Propinsi
|
|
|
Populasi
|
1. Jawa Barat
|
|
|
43.1
|
2. Jawa Timur
|
|
|
37.5
|
3. Jawa Tengah
|
|
|
32.4
|
4. Sumatra Utara
|
|
|
13.0
|
5. Banten (Jawa)
|
|
|
10.6
|
Pertumbuhan Populasi Indonesia
Tingkat
pertumbuhan populasi Indonesia antara tahun 2000 dan 2010 adalah sekitar 1.49
persen per tahun. Pertumbuhan tertinggi terjadi di propinsi Papua (5.46%),
sementara pertumbuhan populasi terendah terjadi di propinsi Jawa Tengah (0.37%).
Program Keluarga Berencana (KB) dikoordinasi oleh institusi pemerintah, yaitu
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Program KB dimulai
pada tahun 1968 semasa pemerintahan presiden Suharto sampai sekarang. Program
ini adalah strategi penting bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia karena
pertumbuhan populasi yang rendah akan menyebabkan tingkat PDB per kapita yang
lebih tinggi, yang juga akan meningkatkan pendapatan, tabungan, investasi serta
menurunkan tingkat kemiskinan. Pertumbuhan populasi diperkirakan sebesar sekitar
1.04% pada tahun 2012.
Menurut
proyeksi yang dilakukan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dengan menilik
populasi absolut Indonesia di masa depan, maka negeri ini akan memiliki penduduk
lebih dari 250 juta jiwa pada tahun 2015, lebih dari 270 juta jiwa pada tahun
2025, lebih dari 285 juta jiwa pada tahun 2035 dan 290 juta jiwa pada tahun
2045. Baru setelah 2050 populasi Indonesia akan berkurang. Menurut proyeksi PBB
pada tahun 2050 dua pertiga populasi Indonesia akan tinggal di wilayah
perkotaan. Sejak 40 tahun yang lalu Indonesia sedang mengalami sebuah proses
urbanisasi yang pesat makanya sekarang sekitar separuh dari jumlah total
penduduk Indonesia tinggal di wilayah perkotaan. Proses ini menunjukkan
perkembangan positif bagi perekenomian Indonesia karena urbanisasi dan
industrialisasi akan membuat pertumbuhan ekonomi lebih maju dan menjadikan
Indonesia negeri dengan tingkat pendapatan menengah ke atas.
.
|
1995
|
2000
|
2005
|
2010
|
2050
|
Populasi Rural
(persentase populasi total) |
64
|
58
|
52
|
46
|
33¹
|
Populasi Kota
(persentase populasi total) |
36
|
42
|
48
|
54
|
67¹
|
Sumber: Bank Dunia
¹ Perkiraan PBB
¹ Perkiraan PBB
Struktur Usia Di Indonesia
Salah satu
kekuatan penting dalam komposisi demografi Indonesia yang memiliki hubungan
dengan perekenomian adalah penduduk usia muda yang ada di Indonesia. Rata-rata
usia penduduk Indonesia adalah 28.2 tahun (perkiraan tahun 2011). Ini adalah
median age yang berarti separuh dari populasi Indonesia berusia 28.2 tahun
lebih dan separuhnya lagi umurnya di bawah 28.2 tahun. Mengenai jenis kelamin,
rata-rata median age wanita di Indonesia adalah 28.7 tahun, sementara median
age pria lebih muda setahun (27.7 tahun).
Di bawah ini
adalah persentase penduduk Indonesia yang dikategorikan dalam tiga kelompok
usia dan jenis kelamin :
|
Persentase gabungan
total populasi
|
Pria (absolut)
|
Wanita (absolut)
|
0-14 tahun
|
27.3
|
34,165,213
|
32,978,841
|
15-64 tahun
|
66.5
|
82,104,636
|
81,263,055
|
65 tahun ke atas
|
6.1
|
6,654,695
|
8,446,603
|
Source: CIA World Factbook
Pada tahun
2010, sekitar 19% penduduk Indonesia adalah anak yang umurnya di bawah sepuluh
tahun, sekitar 37% di bawah dua puluh tahun dan sekitar setengah populasi
Indonesia berusia di bawah tiga puluh tahun. Angka-angka ini menunjukkan
perspektif demografis bahwa Indonesia memiliki potensi besar dalam hal
produktifitas dan kreatifitas.
Distribusi Penduduk
Migrasi
penduduk besar-besaran ke wilayah milik iczl dari Hindia Belakang diyakini
setidak-tidaknya terjadi atas 2 gelombang migrasi. Migrasi besar-besaran
pertama, beberapa abad sebelum Masehi, saat ini dikenal sebagai rumpun
Proto-Melayu yang hidup di daerah pedalaman dan pegunungan diwilayah Nusantara;
dan migrasi besar-besaran kedua menjelang abad Masehi, saat ini hidup didaerah
pesisir dan dataran rendah dikenal sebagai rumpun Deutro-Melayu. Kebanyakan
penduduk Indonesia adalah penutur bahasa Austronesia yang mendiami Daratan
Indonesia bagian Barat dan Daratan Indonesia Bagian Tengah; sebagian kecil,
terutama di Daratan Indonesia Bagian Timur didiami oleh penutur bahasa Papua.
Imigran ke
Indonesia terutama dari China tenggara, merupakan penduduk keturunan asing yang
terbanyak, menyebar hampir di semua kota besar di Indonesia. Demikian pula
pendatang dari Arab, Hadramaut -Yaman merupakan kelompok pendatang kedua
terbanyak dan disusul oleh pendatang dari India dan sekelompok kecil dari
Eropa. Suku bangsa pribumi yang terbanyak persentasenya di Indonesia adalah
suku Jawa dan disusul oleh suku Sunda.
Dari segi kependudukan, Indonesia
masih menghadapi beberapa masalah besar anatara lain :
1. Penyebaran penduduk tidak merata, sangat padat
di Jawa - sangat jarang di Kalimantan dan Irian.
2.
Piramida penduduk masih sangat melebar, kelompok
balita dan remaja masih sangat besar.
3. Angkatan kerja sangat besar, perkembangan
lapangan kerja yang tersedia tidak sebanding dengan jumlah penambahan angkatan
kerja setiap tahun.
4.
Distribusi Kegiatan Ekonomi masih belum merata,
masih terkonsentrasi di Jakarta dan kota-kota besar dipulau Jawa.
5.
Pembangunan Infrastruktur masih tertinggal;
belum mendapat perhatian serius
6.
Indeks Kesehatan masih rendah; Angka Kematian
Ibu dan Angka Kematian Bayi masih tinggi.
Kasus Indonesia
Saat ini
Indonesia berada di tengah gelombang yang pertama. Baik angka kelahiran maupun
tingkat kesuburan sama-sama turun dengan cepat dan penduduk usia kerja
sama-sama meningkat cepat sementara populasi Indonesia tumbuh dengan lamban.
Hasilnya adalah kelompok usia di bawah tiga puluh tahun yang cukup besar
(sekitar setengah dari total populasi, sekitar 120 juta penduduk Indonesia),
yang secara potensial masuk usia produktif yang berfungsi sebagai mesin
perekonomian nasional. Konsumsi domestik yang kuat telah menunjukkan dampak
pada kinerja PDB Indonesia yang merupakan salah satu kunci pendorong
pertumbuhan ekonomi. Konsumsi domestik yang terus kuat adalah salah satu alasan
penting mengapa Indonesia mampu melewati krisis keuangan global tahun 2008-2009
dengan nilai rata-rata pertumbuhan PDB sekitar 5.6 persen pada tahun 2008-2010.
Apalagi, karena pertumbuhan ekonomi yang solid banyak orang Indonesia sempat
masuk warga kelas menengah. Menurut laporan Bank Dunia, sekitar tujuh juta
warga Indonesia masuk ke dalam penduduk kelas menengah setiap tahun.
Komentar
Posting Komentar