Latar Belakang dan Definisi
Teori
permainan adalah suatu bentuk pendekatan matematis untuk merumuskan
situasi persaingan dan konflik antara berbagai persaingan. Teori ini
dikembangkan untuk menganalisa proses pengambilan keputusan dari situasi
persaingan yang berbeda dan melibatkan dua atau lebih kepentingan.
Kepentingan kepentingan yang bersaing dalam permintaan disebut players.
Pengertian diatas memberikan anggapan bahwa setiap pemain yang terlibat
di dalam permainan mempunyai kemampuan dan kebebasan untuk mengambil
keputusan secara rasional.
Teori
permainan ini awalnya dikembangkan oleh seorang ahli matematika
perancis yang bernama Emile Borel pada tahun 1921. Yang selanjutnya
dikembangkan lebih lanjut oleh John Van Neemann dan Oskar Morgenstern
sebagai alat untuk merumuskan perilaku ekonomi yang bersaing. John Van
Neemann dan Oskar Morgenstern mengungkapkan bahwa, “Permainan terdiri
atas sekumpulan peraturan yang membangun situasi bersaing dari dua
sampai beberapa orang atau kelompok dengan memilih strategi yang
dibangun untuk memaksimalkan kemenangan sendiri atau pun untuk
meminimalkan kemenangan lawan. Peraturan-peraturan menentukan
kemungkinan tindakan untuk setiap pemain, sejumlah keterangan diterima
setiap pemain sebagai kemajuan bermain, dan sejumlah kemenangan atau
kekalahan dalam berbagai situasi.”
Dari
pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa, teori bermain adalah
merupakan suatu teori yang mengedepankan konsep konsep dalam suatu
permainan sebagai landasan. Dimana didalam permainan terdapat peraturan,
yang secara langsung mampu menciptakan situasi bersaing dan
digunakan untuk mencari strategi terbaik dalam suatu aktivitas, dimana
setiap pemain didalamnya sama-sama mencapai utilitas tertinggi.
Ketentuan dalam Teori Permainan
Pada dasarnya, dalam teori permainan yang ditekankan ialah bagaimana
pemain mampu menciptakan suatu strategi di dalam suatu situasi
persaingan. Strategi yang kuat di dalam teori permainan ini adalah
strategi yang optimal, strategi yang mampu memberikan keuntungan yang
maksimal ataupun kerugian seminimal mungkin, jika mengalami kerugian.
Didalam teori permainan dikenal dua karakteristik strategi yaitu :
1. Strategi Murni (Pure Strategy Game)
Strategi
yang optimal di dalam straregi murni adalah strategi tunggal, yaitu
melalui aplikasi criteria maximin dan minimax. Nilai yang dicapai harus
merupakan maksimum dari minimax baris dan minimum dari minimax kolom.
Titik ini disebut titik pelana (saddle Point).
Untuk lebih jelas dapat dilihat dalam kasus berikut :
Dua
buah perusahan yang memiliki produk yang relatif sama, selama ini
saling bersaing dan berusaha untuk mendapatkan keuntungan dari pangsa
pasar yang ada. Untuk keperluan tersebut, perusahaan A mengandalkan 2
strategi dan perusahaan B menggunakan 3 macam strategi, dan hasilnya
terlihat pada tabel berikut ini.
Langkah pertama
Untuk
pemain baris (perusahaan A), pilih nilai yang paling kecil untuk setiap
baris. Pada table diatas, baris pertama memiliki nilai terkecil “1” dan
baris kedua memiliki nilai terkecil “4”. Selanjutnya dari dua nilai
tersebut, pilih nilai yang paling baik atau besar yakni “4”.
Langkah kedua
Untuk
pemain kolom (perusahaan B), pilih nilai yang paling besar untuk setiap
kolomnya, sehingga didapatkan angka “8” untuk kolom pertama, “9” untuk
kolom kedua dan “4” untuk kolom ketiga. Dari beberapa langkah diatas
didapaykan angka “4” sebagai nilai permainan (saddle point) sehingga
tercipta strategi yang optimal.
Hasil
optimal di atas, dimana masing-masing pemain memilih nilai 4 mengandung
arti bahwa pemain A meskipun menginginkan keuntungan yang lebih besar,
namun A hanya akan mendapat keuntungan maksimal sebesar 4, bila ia
menggunakan strategi harga mahal (S2). Sedangkan pemain B, meskipun
menginginkan kerugian yang dideritanya adalah sekecil mungkin, namun
kerugian yang paling baik bagi B adalah sebesar 4, dan itu bisa
diperoleh dengan merespon strategi yang digunakan A dengan juga
menerapkan strategi harga mahal (S3).
1. Strategi Campuran
Strategi
campuran dilakukan apabila strategi murni tidak mampu menyelesaikan
memberikan pilihan strategi yang optimal bagi masing masing pemain atau
perusahaan. Dalam strategi ini seorang pemain atau perusahaan akan
menhggunakan campuran lebih dari satu strategi untuk mendapatkan hasil
yang maksimal.
Penerapan Teori Permainan
Dalam
aplikasi bisnis, teori permainan menyerupai Decision of Tree dalam
tujuannya untuk mencapai keputusan yang terbaik. Namun kelebihan dari
penerapan teori permainan ini adalah, di dalam teori permainan
memperhitungkan langkah yang akan diambil oleh pemain lainnya.
Didalam
kehidupan bisnis, setiap pebisnis pasti akan selalu memikirkan rencana
baru secara strategis untuk menentukan tujuan yang mencapai payoff
tujuannya. Namun tidak selalu apa yang direncanakan akan berlangsung
sesuai dengan yang diharapkan, jika pebisnis yang lain junga mengambil
langkah yang sama, sehingga memungkinkan rencana yang dibuat menjadi
tidak bekerja sama sekali.
Dalam
aplikasi bisnis, Game Theory hampir sama dengan Decision Tree dalam
tujuannya untuk menentukan keputusan terbaik, hanya saja Game Theory
memperhitungkan langkah yang akan diambil oleh pemain lainnya (
non-parametric ). Seperti kita ketahui, setiap pemain bisnis pasti
selalu memikirkan rencana baru yang strategic untuk mencapai payoff
tujuannya. Masalahnya adalah, ketika pemain lainnya juga mengambil
rencana yang sama maka rencana yang awalnya strategic dapat menjadi
tidak bekerja sama sekali atau bahkan merugikan. Parahnya lagi, ini
berlaku bagi semua pemain didalamnya.
Teori permainan juga berlaku di dalam musyawarah untuk mufakat yang
merupakan suatu cara dalam mencapai kebaikan bersama, dalam rangka
memperoleh pay off yang terbaik bagi kedua belah pihak
Musyawarah
adalah salah satu ciri dari solusi yang menawarkan “win-win solution”
dimana semua pihak merasa puas dengan keputusan yang diambil. Dengan
teori permainan maka tidak terjadi pengambilan keputusan secara sepihak
yang membuat pay-off akan terasa tidak rata, dimana salah satu akan
mengalami keuntungan sedangkan pihak lain mengalami kerugian. Lewat
musyawarah maka kotak-kotak sependapat ataupun tidak sependapat akan
diusahakan untuk ‘digeser’ ke arah kesepakatan antara dua pihak.
Harus
diingat disini, bahwa hasil dari musyawarah merupakan sebuah
kesepakatan, maksudnya adalah persetujuan antar 2 belah pihak, sehingga
dapat disimpulkan bahwa hasil musyawarah adalahbukan, sependapat atau
tidak sependapat. Akan tetapi, kelompok kami pada tulisan ini lebih
menekankan persetujuan yang dibuat karena lebih ke masalah teknis.
sumber :
Komentar
Posting Komentar