Pertumbuhan penduduk
Faktor
wilayah demografi yang mempengaruhi pertumbukan penduduk
Kelahiran bersifat menambah jumlah
penduduk. Ada beberapa faktor yang menghambat kelahiran dan yang
mendukung kelahiran
Ø Angka Kelahiran Kasar (Crude Birth Rate/CBR)
Angka
kelahiran kasar adalah
angka yang menunjukkan banyaknya kelahiran bayi setiap 1.000 penduduk.
CBR = L/P x 1.000
Keterangan :
CBR : Crude Birth Rate (Angka Kelahiran Kasar)
L : Jumlah kelahiran selama 1 tahun
P : Jumlah penduduk pada pertengahan tahun
Kriteria angka kelahiran kasar (CBR) di bedakan menjadi tiga macam.
- CBR < 20, termasuk kriteria rendah
- CBR antara 20 – 30, termasuk kriteria sedang
- CBR > 30, termasuk kriteria tinggi
CBR = L/P x 1.000
Keterangan :
CBR : Crude Birth Rate (Angka Kelahiran Kasar)
L : Jumlah kelahiran selama 1 tahun
P : Jumlah penduduk pada pertengahan tahun
Kriteria angka kelahiran kasar (CBR) di bedakan menjadi tiga macam.
- CBR < 20, termasuk kriteria rendah
- CBR antara 20 – 30, termasuk kriteria sedang
- CBR > 30, termasuk kriteria tinggi
Ø Angka kelahiran khusus (Age Specific Birth Rate/ASBR)
Angka kelahiran khusus yaitu angka yang
menunjukkan banyaknya kelahiran bayi setiap 1.000 penduduk wanita pada kelompok
umur tertentu.
ASBR = Li/Pi x 1.000
Keterangan :
- ASBR: Angka kelahiran khusus
- Li : Jumlah kelahiran dari wanita pada kelompok umur
tertentu
- Pi : Jumlah penduduk wanita umur tertentu pada
pertengahan tahun
- 1.000 : Konstanta
Ø Angka kelahiran umum (General Fertility Rate/GFR)
Angka kelahiran umum yaitu angka yang menunjukkan banyaknya kelahiran setiap
1.000 wanita berusia 15 – 49 tahun dalam satu tahun.
GFR = L/(W(15-49)) x 1.000
GFR = L/(W(15-49)) x 1.000
Keterangan
:
GFR = Angka kelahiran umum
L = Jumlah kelahiran selama satu tahun
W(15 – 49) = Jumlah penduduk wanita umur 15 – 49 tahun pada pertengahan tahun.
Besar kecilnya angka kelahiran (natalitas) dipengaruhi oleh beberapa faktor. Berikut ini faktor pendorong dan faktor penghambat kelahiran.
GFR = Angka kelahiran umum
L = Jumlah kelahiran selama satu tahun
W(15 – 49) = Jumlah penduduk wanita umur 15 – 49 tahun pada pertengahan tahun.
Besar kecilnya angka kelahiran (natalitas) dipengaruhi oleh beberapa faktor. Berikut ini faktor pendorong dan faktor penghambat kelahiran.
1) Faktor pendorong kelahiran
(pronatalitas)
(a) Anggapan bahwa banyak anak
banyak rezeki.
(b) Sifat alami manusia yang ingin melanjutkan keturunan.
(c) Pernikahan usia dini (usia muda).
(d) Adanya anggapan bahwa anak laki-laki lebih tinggi nilainya, jika
(b) Sifat alami manusia yang ingin melanjutkan keturunan.
(c) Pernikahan usia dini (usia muda).
(d) Adanya anggapan bahwa anak laki-laki lebih tinggi nilainya, jika
dibandingkan dengan anak perempuan,
sehingga keluarga yang belum memiliki anak laki-laki berusaha untuk anak laki-laki.
2) Faktor penghambat kelahiran
(antinatalitas)
(a)
Adanya program Keluarga Berencana (KB).
(b) Kemajuan di bidang iptek dan obat-obatan.
(c) Adanya peraturan pemerintah tentang pembatasan tunjungan anak
(b) Kemajuan di bidang iptek dan obat-obatan.
(c) Adanya peraturan pemerintah tentang pembatasan tunjungan anak
bagi PNS.
(d) Adanya UU perkawinan yang membatasi dan mengatur usia
(d) Adanya UU perkawinan yang membatasi dan mengatur usia
pernikahan.
(e) Penundaan usia pernikahan karena alasan ekonomi, pendidikan
(e) Penundaan usia pernikahan karena alasan ekonomi, pendidikan
dan karir.
b) Angka Kematian (Mortalitas)
Kematian adalah hilangnya tanda-tanda kehidupan manusia secara permanen. Kematian bersifat mengurangi jumlah penduduk dan menghitung besarnya angka kematian caranya hampir sama dengan perhitungan angka kelahiran.
Ø Rumus Tingkat Kematian Kasar
CDR = D/P
x K
Keterangan :
CDR = Crude Death Rate (Angka Kematian Kasar).
D = Jumlah kematian (death) pada tahun tertentu
P = Jumlah penduduk pada pertengahan tahun tertentu
K = Bilangan konstan 1000
CDR = Crude Death Rate (Angka Kematian Kasar).
D = Jumlah kematian (death) pada tahun tertentu
P = Jumlah penduduk pada pertengahan tahun tertentu
K = Bilangan konstan 1000
Ø Rumus Tingkat Kematian Khusus
ASDRx = Dx/Px x
K
Ket :
ASDRx = Angka Kematian khusus umur tertentu (x)
Dx = Jumlah Kematian pada umur tertentu selama satu tahun
Px = Jumlah Penduduk pada umur tertentu
K = Bilangan konstan 1000
ASDRx = Angka Kematian khusus umur tertentu (x)
Dx = Jumlah Kematian pada umur tertentu selama satu tahun
Px = Jumlah Penduduk pada umur tertentu
K = Bilangan konstan 1000
Ø Faktor pendukung kematian (pro mortalitas)
– Sarana kesehatan yang kurang memadai.
– Rendahnya kesadaran masyarakat terhadap kesehatan
– Terjadinya berbagai bencana alam
– Terjadinya peperangan
– Terjadinya kecelakaan lalu lintas dan industri
– Tindakan bunuh diri dan pembunuhan.
Ø Faktor penghambat kematian (anti mortalitas)
– Lingkungan hidup sehat.
– Fasilitas kesehatan tersedia dengan lengkap.
– Ajaran agama melarang bunuh diri dan membunuh orang lain.
– Tingkat kesehatan masyarakat tinggi.
– Semakin tinggi tingkat pendidikan penduduk.
c) Migrasi (Mobilitas)
Migrasi atau mobilitas penduduk adalah perpindahan penduduk dari suatu tempat ke tempat lain. Migrasi dapat diartikan perpindahan penduduk antar daerah dengan melintasi batas administrasi tertentu, baik sementara ataupun menetap.
Ø Proses
Migrasi Penduduk dari Asal ke Daerah Tujuan
1.
Dalam memilih daerah tujuan para
imigran cenderung memilih daerah yang terdekat dengan daerah asal
2.
Kurangnya kesempatan kerja didaerah
asal dan adanya kesempatan kerja didaerah tujuan merupakan salah satu alasan
seseorang melakukan mobilitas penduduk
3.
Informasi yang positif dari sanak
saudara, kerabat tentang daerah tujuan, merupakan sumber informasi yang penting
dalam pengambilan keputusan seseorang untuk berimigrasi
4.
Informasi yang negatif yang dating
ari daerah tujuan, menyebabkan orang enggan untuk berimigrasi
5.
Makin besar pengaruh daerah
perkotaan terhadap seseorang, makin tinggi frekuensi mobilitas orang tersebut
Ø Akibat
dari Migrasi
1.
Dalam memilih daerah tujuan para
imigran cenderung memilih daerah yang terdekat dengan daerah asal
2.
Kurangnya kesempatan kerja didaerah
asal dan adanya kesempatan kerja didaerah tujuan merupakan salah satu alasan
seseorang melakukan mobilitas penduduk
3.
Informasi yang positif dari sanak
saudara, kerabat tentang daerah tujuan, merupakan sumber informasi yang penting
dalam pengambilan keputusan seseorang untuk berimigrasi
4.
Informasi yang negatif yang dating
ari daerah tujuan, menyebabkan orang enggan untuk berimigrasi
5.
Makin besar pengaruh daerah
perkotaan terhadap seseorang, makin tinggi frekuensi mobilitas orang tersebut
Ø Macam-macam
Migrasi
a)
Imigrasi adalah masuknya penduduk dari negara
lain ke dalam suatu negara. Orang-orang yang melakukan imigrasi disebut imigran
b)
Emigrasi adalah perpindahan penduduk dari
dalam satu negara ke negara lain.
c)
Remigrasi atau repatriasi
yaitu perpindahan penduduk dari suatu negara kembali ke negaranya sendiri.
Remigrasi sering juga disebut kembali ke tanah air.
d)
Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari
desa ke kota.
e)
Transmigrasi, yaitu perpindahan penduduk dari
pulau yang padat penduduknya ke pulau yang masih jarang penduduknya.
f)
Ruralisasi adalah perpindahan penduduk dari
kota ke desa untuk menetap di desa.
g)
Evakuasi adalah perpindahan penduduk untuk
menghindari bahaya.
Jenis struktur penduduk
Komposisi
penduduk adalah suatu Negara yang mempunyai wilayah yang luas dan juga banyak
penduduk didalam satu Negara tersebut, dari penduduk tersebut banyaknya, akan
dikelompokan pada kriteria tertentu. Biasanya pengelompokan itu kriteria yang
diambil kebanyakan adalah umur, jenis kelamin, mata pencaharian, dan
tempat tinggal semua itu dikelompokkan demi tidak terjadi masalah-masalah
sepele yang timbul.
Didalam dunia
ada 3 jenis struktur yang dipakai dalam satu Negara atau wilayah yang
dikelompokan berdasarkan umur yaitu:
• Struktur penduduk muda adalah apabila suatu wilayah atau Negara sebagian besar panduduknya muda struktur ini dimulai dengan umur 0-14 tahun.
• Struktur penduduk dewasa adalah apabila suatu wilayah atau Negara sebagian besar panduduknya dewasa struktur ini dimulai dengan 15-64 tahun.
• Struktur penduduk tua adalah apabila suatu wilayah atau Negara sebagian besar panduduknya tua tidak terdaftar lagi struktur ini dimulai dari 65 tahun keatas/senja.
• Struktur penduduk muda adalah apabila suatu wilayah atau Negara sebagian besar panduduknya muda struktur ini dimulai dengan umur 0-14 tahun.
• Struktur penduduk dewasa adalah apabila suatu wilayah atau Negara sebagian besar panduduknya dewasa struktur ini dimulai dengan 15-64 tahun.
• Struktur penduduk tua adalah apabila suatu wilayah atau Negara sebagian besar panduduknya tua tidak terdaftar lagi struktur ini dimulai dari 65 tahun keatas/senja.
Bentuk Piramida Penduduk
- Piramida penduduk muda berbentuk limas
Piramida ini menggambarkan jumlah penduduk usia muda lebih
besar dibanding usia dewasa. Jumlah angka kelahiran lebih besar
daripada jumlah kematian. Contoh Negara : India, Brazilia,
Indonesia.
- Piramida penduduk stasioner atau tetap berbentuk granat
Bentuk ini menggambarkan jumlah penduduk usia muda seimbang
dengan usia dewasa. Tingkat kematian rendah dan tingkat kelahiran tidak
begitu tinggi. Contoh Negara : Swedia, Belanda, Skandinavia.
- Piramida penduduk tua berbentuk batu nisan
Piramida bentuk ini menunjukkan jumlah penduduk usia muda
lebih sedikit bila dibandingkan dengan usia dewasa. Jika angka
kelahiran jenis pria besar, maka suatu negara bisa kekurangan penduduk. Contoh
Negara : Jerman, Inggris, Belgia, Prancis.
Pengertian Rasio Ketergantungan
Rasio Ketergantungan adalah perbandingan antara jumlah
penduduk berumur 0-14 tahun, ditambah dengan jumlah penduduk 65 tahun keatas
dibandingkan dengan jumlah penduduk usia 15-64 tahun. Rasio ketergantungan
dapat dilihat menurut usia yakni Rasio Ketergantungan Muda dan Rasio
Ketergantungan Tua. Semakin tingginya persentase rasio ketergantungan
menunjukkan semakin tingginya beban yang harus ditanggung penduduk untuk
membiayai hidup penduduk yang belum produktif dan tidak produktif lagi.
Komentar
Posting Komentar